Para calon atlet Ekspedisi Soedirman VII Unit Pandu Lingkungan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Jenderal Soedirman (UPL MPA Unsoed) ke Gunung Aconcagua, Argentina, kembali melakukan kegiatan simulasi lapangan. Operasional simulasi kedua ini dilaksanakan tanggal 10-13 Mei 2018 di Gumuk Pasir, Parangkusumo, Yogyakarta.
Para atlet peserta simulasi kedua ini adalah Mohammad Ridho Ashari (Fakultas Pertanian), Duniada Bagas (Fakultas Peternakan), Ningam Syukri (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan), Soter Oropka (Fakultas Ekonomi), Amanat Surgawi (Fakultas Peternakan), Miftakhur Rizky (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), dan Meidy Widya (Fakultas Ekonomi). Mereka didampingi oleh Samuel Kristian (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan) dan Andi Pramono (Fakultas Peternakan).
Pada simulasi ini para atlet dibagi dalam dua tim. Masing-masing tim terdiri dari tiga sampai empat calon atlet.
Sebelum terjun ke lapangan melaksanakan simulasi kedua, para calon atlet melakukan segala persiapan demi kelancara kegiatan. Para calon atlet tak hanya menerima materi terkait teknik dan medan operasional. Mereka juga melakukan latihan fisik tiga kali seminggu, selain latihan-latihan penunjang seperti renang dan olah badan (fitness).

Simulasi kedua Ekspedisi Soedirman VII demi memantapkan kemampuan
Pada operasional simulasi kedua Ekspedisi Soedirman ini calon atlet akan menerapkan teknik Moving Together, Team and Self Rescue, serta SRT (Single Rope Techique). Selain untuk melatih kemampuan teknik, simulasi kedua ini juga dilakukan untuk untuk membangun relasi positif antarcalon anggota ekspedisi sekaligus membiasakan mereka berada pada suhu dingin.
Simulasi kedua ini jauh berbeda dibanding simulasi sebelumnya. Pada simulasi awal, para calon altet melatih teknik orientasi medan, mapping, serta survival di lereng selatan Gunung Slamet.
Gumuk Pasir Parangkusumo memang berbeda 180 derajat dari gunung es. Namun, bentang alam aeolian ini dirasa cocok untuk membiasakan calon atlet dengan peralatan pendakian gunung es.
Di lokasi yang biasa digunakan para pelancong untuk sandboarding itu mereka akan mencoba menggunakan crampon, ice axe, carabiner, ascender, figure 8, trekking pole, webbing, dan tali, selain perlengkapan lain seperti sepatu trekking, celana lapangan, baju, dan perlengkapan lainnya.