Bermodalkan niat dan informasi dari internet, Oktober 2016 saya melakukan perjalanan sendirian (solo traveling) ke Gunung Padang di Cianjur.
Karena suka menumpang kereta api, tiap kali melakukan perjalanan moda transportasi yang saya utamakan adalah angkutan publik itu. Cocok sekali; ternyata ada stasiun yang dekat dengan Gunung Padang, yakni Stasiun Lampegan.

Saya berdomisili di Jakarta. Jadi saya harus naik kereta api beberapa kali. Dari Jakarta saya ke Bogor dulu. Dari Stasiun Bogor Paledang yang terpaut sekitar 200 meter dari Stasiun Bogor, saya kemudian naik KA Pangrango (Rp 50.000 eksekutif, Rp 20.000 ekonomi) ke Sukabumi. Karena penasaran dengan interiornya, saya memesan tiket untuk kelas eksekutif.
Setiba di Sukabumi, saya mesti lanjut naik kereta api lagi ke Stasiun Lampegan di Cianjur. Kereta relasi Sukabumi-Cianjur adalah KA Siliwangi. Tarif kereta api lokal itu lumayan murah. Saya hanya perlu membayar Rp 3.000.
Rasa letih karena harus berpindah-pindah kereta itu dibayar lunas oleh pemandangan persawahan dan pegunungan indah yang disuguhkan alam sepanjang rel Bogor sampai Lampegan.

Langsung dihampiri beberapa tukang ojek
Begitu turun di Stasiun Lampegan, saya langsuung dihampiri beberapa tukang ojek yang menawarkan jasa untuk mengantarkan saya ke Gunung Padang.
Menurut beberapa artikel yang saya baca, tarif ojek dari Stasiun Lampegan ke Gunung Padang berkisar antara Rp 40.000-50.000 ribu sekali jalan.

Harganya bisa segitu karena jaraknya lumayan jauh dan medannya lumayan menantang. Karena kebetulan saya dari Sunda, saya menawar dengan bahasa Sunda dan akhirnya sepakat dengan harga Rp 50.000 pergi-pulang.
Selama perjalanan naik ojek, kembali mata saya dibuai oleh pemandangan indah kebun teh dan hutan yang masih asri. Seketika penat saya luluh dan hilang. Saya bersyukur masih diberi kesempatan untuk menghirup udara segar.
Menapaki ratusan anak tangga menuju puncak Gunung Padang
Tibalah saya di loket registrasi Gunung Padang. Setelah membeli tiket, saya bergegas melangkahkan kaki menuju Gunung Padang.

Berada pada ketinggian 885 mdpl, untuk menuju puncak gunung tempat situs megalitikum kebanggaan Jawa Barat itu berada saya mesti menaiki ratusan anak tangga.
Untung saja di puncak ada warung kecil yang menjual makanan dan minuman. Jadi saya bisa istirahat sejenak, mengisi perut dan menawar dahaga setelah menempuh ratusan anak tangga.
Selain udaranya yang sejuk, puncak Gunung Padang punya pemandangan yang menawan. Yang membuat pemandangan begitu menarik adalah hamparan kebun teh dan beberapa pegunungan yang menjulang.

Setelah dua jam berkeliaran di areal puncak Gunung Padang, saya pun kembali turun. Dari loket saya balik ke Stasiun Lampegan, terus pulang ke Jakarta.
Nice !!!
Ayo ceritain pengalamannya juga kak
????????????????
Maaantap lah inii ????
makaih kak 🙂
banyak pungli gk mas di sana ??
yang saya tahu banyak tempat wisata di jawa barat terlalu banyak pungli…
Di Gunung Padang tidak ada pungli ..
Dari Stasiun Lampegan ke Gunung Padang apakah ada alternatif kendaraan lain selain ojek?
Sesampainya di Gunung Padang apakah perlu mengurus SIMAKSI atau surat izin pendakian?
Bisakah kita camping di Gunung Padang?
Gaada, soalnya itu dari jlan raya aja sekitar 20 km untuk smpe gn padang. St lampegan adanya di tengah jalur menuju gn padang jadi udah ga terlalu jauh. Tiketnya 5000. Kayanya gabisa deh buat camping
cakep. gua copas semua artikelnya gan
https://jejakrimba.com/news/menikmati-solo-traveling-menuju-puncak-gunung-padang/
Okay, sertakan sumber ya kak
sejarahnya masih misteri, sudah cukup lama dengan gunung yang satu ini, tapi belum kesampaian mau menjenguknya…
Ayooo segera buat jadwal untuk ke Gunung Padang 😀
mas, saya mau coba kesana sama temen temen. sara naik transportasi mending naik kereta, bis atau ikut tour ya? kami masih kuliah soalnya uang juga nggak banyak sih, hehehe
Tergantung dari budget yang mau dikeluarkan. Kalau ikut open trip biasanya kisaran 200-250rb, kita sudah tidak memikirkan kendaraan dan sudah termasuk makan pula. Sedangkan kalau backpacker, kita atur menyesuaikan jadwal angkutan umum itu, misalnya kita mau naik kereta. Untuk moda transportasi kereta sudah ada jadwalnya di jam tertentu. Untuk sampe ke Stasiun Lampegan apabila kita naik kereta (Start Bogor Paledang) transit 2 kali. Yang pertama kita harus naik kereta dari Bogor Paledang – Sukabumi, kemudian lanjut naik KA Lokal rute Sukabumi – Cianjur lalu turun di Stasiun Lampegan. Dari stasiun Lampegan menuju gunung padang pada saat saya kesana mode tranportasi hanya ojek pangkal (mohon ralat jika sudah ada mode transportasi baru). Kalau untuk bus, belum pernah.
Kalo bawa motor kira kira parkirnya dimana terus aman ga