Siapa yang tak kenal Gunung Slamet? Gunung tertinggi kedua di Jawa ini berada di wilayah lima kabupaten, yaitu Purbalingga, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Pemalang. Karena itulah Gunung Slamet punya banyak jalur pendakian. Jalur paling terkenal di kalangan pendaki adalah Bambangan yang berada di Purbalingga. Selain Bambangan, ada beberapa jalur lagi yang juga sudah dikenal, antara lain Jalur Baturraden, Kaliwadas, dan Guci.
Namun selain jalur-jalur itu sebenarnya masih ada lagi beberapa jalur pendakian yang namanya masih asing di kalangan pendaki, terutama mereka yang berasal dari luar Jawa Tengah. Salah satunya adalah Jalur Penakir. Penakir ini sebenarnya merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.
Akses transportasi menuju “Base Camp” Penakir
Salah satu alasan jalur pendakian Gunung Slamet via Penakir ini kurang populer adalah sulitnya akses transportasi umum menuju base camp.

Dari Jakarta atau Semarang, kamu bisa naik kereta atau bis menuju Kota Pemalang. Dari Terminal Pemalang lanjut naik bis kecil ke Randudongkal atau langsung ke Moga. Dari Moga kamu bisa carter mobil pick up untuk ke base camp. Sementara kalau dari Purwokerto kamu bisa naik bis kecil ke Randudongkal terus lanjut dengan bis kecil lagi ke Moga.
Titik kumpul atau base camp pendakian Gunung Slamet via Penakir adalah rumah Pak Daryo (Dukuh Sarangan RT 18/08, Desa Penakir) yang merupakan sesepuh di dukuh itu. Karena Jalur Penakir masih dikelola warga setempat, belum ada patokan jelas tentang retribusi pendakian. Biasanya pendaki akan membayar retribusi sebesar uang pendaftaran di jalur-jalur pendakian lain.
Di Desa Penakir sendiri sebenarnya ada dua jalur pendakian, yaitu Jalur Barat dan Jalur Timur. Keduanya dipisahkan oleh kali. Jadi sebenarnya kedua jalur itu hanya punggungan yang bersebelahan. Jalur barat akan terasa lebih berat ketika melewati batas vegetasi karena pendaki harus melewati cerukan untuk mencapai puncak. Kali ini yang akan dibahas hanyalah jalur di sisi timur.
Base Camp Pendakian—Pos 1 (Curug Saleh)
Dari base camp menuju puncak kamu akan melewati 7 pos pendakian. Jalur menuju Pos 1 menyusuri kali dan melewati kebun penduduk. Setelah kebun kamu akan masuk ke hutan pinus yang diselingi oleh beberapa rumpun bambu. Kemudian perjalananmu akan semakin memantang karena trek semakin rapat diapit semak-semak.

Gunakan gaiter dan sarung tangan sejak dari base camp, sebab Jalur Penakir yang jarang sekali dilewati pendaki ini sangatlah rapat. Selain itu di musim hujan jalur ini juga akan dipenuhi oleh pacet. Jarak datar dari base camp ke Pos 1 adalah sekitar 1.759 meter (± 2-2,5 jam).
Pos 1—Pos 2 (Lung Ciut)
Pos 1 jalur pendakian Gunung Slamet via Penakir tidak terlalu luas. Hanya ada tanah datar yang cukup untuk 2 tenda berkapasitas 4 orang. Tidak jauh dari Pos 1 ada tanda yang mengarahkanmu ke sumber air. Namun air hanya akan tersedia di musim hujan, sebab spot itu bukanlah mata air melainkan aliran.
Sekitar 350 meter dari Pos 1 kamu akan memasuki hutan tertutup. Kamu juga akan mulai menemukan string line yang dipasang oleh penduduk setempat untuk mempermudah pendaki menemukan jalur yang benar.

Perjalanan menuju Pos 2 masih melewati semak dan tumbuhan berduri serta jelatang. Karena itu, selain menggunakan celana panjang dan gaiter kamu juga sangat direkomendasikan untuk memakai baju lengan panjang dan sarung tangan.
Sebelum sampai di Pos 2 kamu akan melewati jalur sempit yang berada di antara jurang. Inilah alasan kenapa Pos 2 dinamakan Lung Ciut. Dalam bahasa Jawa, lung ciut berarti “tempat sempit.” Jarak datar dari Pos 1 ke Pos 2 sekitar 960 meter (± 1-1,5 jam).
Pos 2—Pos 3 (Gringging)
Pos 2 berada di antara kali dan lembah dengan areal berkemah yang cukup untuk 4 tenda berisi 4 orang. Namun jarangnya pendaki membuat areal kamp ini dipenuhi semak sehingga kamu harus membabat belukar terlebih dahulu kalau mau buka tenda.

Dari Pos 2 kamu mulai berhadap-hadapan dengan trek berat karena kamu akan bertemu tanjakan yang diberi nama “Njelehi” oleh kawan-kawan Komunitas Pendaki Sisi Utara Gunung Slamet (KASUS). Njelehi berarti menyebalkan dalam bahasa Jawa.
Menuju Pos 3 jalur pun semakin rapat. Nuansa alami makin terasa karena kamu akan menemukan beberapa “ranjau darat” dan bulu hewan-hewan liar. Jarak datar dari Pos 2 menuju Pos 3 sekitar 777 meter (± 1-1,5 jam).
Pos 3—Pos 4 (Nyamplung)
Pendakian Gunung Slamet via Penakir ini benar benar menyusuri punggungan sempit dari bawah sampai batas vegetasi. Karena itu hampir setiap pos berada di antara jurang.

Namun Pos 3 ini tidak terlalu sempit dan curam. Di sebelah kanan pos terdapat lembahan landai namun rapat dengan pohon dan semak. Ada areal datar yang cukup untuk 3 tenda kapasitas 4 orang dan sebuah tenda kapasitas 3 orang. Tidak direkomendasikan untuk melakukan perjalanan malam dari pos ini, sebab kamu masih akan melewati hutan lamtoro dan jalur rapat yang akan memaksamu untuk merunduk dan merayap.
Sekitar 50 meter dari Pos 3 terdapat percabangan jalur berburu penduduk. Ambil jalur yang lurus, jangan ambil jalur yang ke kanan karena akan turun menuju sebuah kali di sebelah kanan jalur. Jarak datar dari Pos 3 menuju Pos 4 sekitar 352 meter (± 30-45 menit).
Pos 4 – Pos 5 (Dregel)
Di Pos 4 kamu kembali berada di punggungan sempit. Lokasinya hanya cukup untuk mendirikan 2 tenda.
Setelah Pos 4 ini kamu akan mulai memasuki hutan lamtoro yang sangat rapat. Sepajang jalur menuju Pos 5 akan kamu akan temui beberapa jebakan yang dipasang penduduk sekitar. Dari yang kami lihat, jebakan ini untuk hewan darat kecil dan burung yang hinggap di tanah untuk mencari makan.

Hutan lamtoro dan semak rapat serta beberapa pohon tumbang membuat trek ini terasa lengkap. Jarak datar dari Pos 4 ke Pos 5 sekitar 531 meter (± 45-60 menit).
Pos 5—Pos 6 (Dampyak)
Kamu masih akan melewati hutan lamtoro. Namun sesaat setelah meninggalkan Pos 5 kamu akan menjumpai pohon cantigi raksasa yang biasa disebut oleh masyarakat sekitar dengan pohon samarhantu gregel.

Karena berada di jalur sempit tengah hutan lamtoro, Pos 5 hanya bisa menampung 3 tenda ukuran 4 orang. Jarak datar dari Pos 5 menuju Pos 6 sangat pendek, hanya 239 meter (± 15-30 menit).
Pos 6—Pos 7 (Gembong)
Di pos ini pemandangan sangat indah karena kamu sudah berada di areal terbuka keluar dari hutan lamtoro. Puncak sudah mulai kelihatan dan kamu sudah bisa menjumpai edelweiss yang indah. Gunung Sindoro, Sumbing, dan Prau juga akan kelihatan kalau cuaca cerah. Areal pos ini cukup untuk membuka 2 tenda.

Tidak jauh dari Pos 6 kamu akan melewati Pondok KASUS yang didedikasikan untuk KASUS karena telah berpartisipasi dalam membuka kembali rute pendakian Gunung Slamet via Penakir bahkan sampai memasang papan petunjuk trek dan pos. Pondok KASUS cukup luas. Ada areal terbuka yang cukup untuk 5 tenda.
Setelah Pondok KASUS kamu akan memasuki padang rumput tinggi dan melewati rumpun-rumpun edelweiss serta cantigi. Di sini kamu harus hati-hati dengan semak berduri dan daun jelatang.

Di antara Pos 6 dan Pos 7 kamu juga akan menemukan sebuah shelter yang cukup untuk 2 tenda sebelum kembali memasuki hutan lamtoro dan edelweiss. Kamu akan membelah padang edelweiss. Di kanan-kirimu adalah pohon edelweiss setinggi kepala. Jarak datar dari Pos 6 ke Pos 7 sekitar 479 meter (± 30-60 menit).
Pos 7—Puncak
Pos 7 jalur pendakian Gunung Slamet via Penakir hanya terpaut beberapa meter dari batas vegetasi. Di pos ini tidak ada tempat datar untuk mendirikan tenda. Meskipun begitu, dari sini puncak Gunung Slamet tinggal beberapa ratus meter lagi.

Jarak datar dari Pos 7 menuju puncak sekitar 376 meter (± 30-60 menit). Namun kamu akan melewati bebatuan yang curam dan terjal. Semakin ke atas, jalur akan semakin terjal dan banyak batuan yang mudah gugur. Jika terlalu ke kanan kamu akan semakin mendekati jurang, namun jika terlalu ke kiri akan semakin susah untuk menuju puncak.
Puncak jalur pendakian Gunung Slamet via Penakir ini persis bersebelahan dengan puncak jalur sebelah, yakni Bambangan. Jaraknya hanya selisih beberapa meter saja. Dari puncak ini kamu bisa jalan sampai ke puncak Jalur Bambangan atau turun ke kawah.
Klik di sini untuk mendapatkan rute pendakian Gunung Slamet via Penakir
Apa yang dirasakan setelah sudah sampai di atas bang? ⛰rame kali kayanya yah seru awal berangkat sampai puncak jam 12: 20 pasti harus latihan pilih terus biar kuat sampai puncak?