Menjulang sampai 3.371 meter di atas permukaan laut, Gunung Sumbing adalah gunung tertinggi ke-3 di Pulau Jawa setelah Semeru dan Slamet. Gunung yang masuk dalam wilayah tiga kabupaten ini—Magelang, Temanggung, dan Wonosobo—bersandingan dengan Sindoro.
Untuk mendakinya, ada lima pilihan jalur, yakni Banaran, Garung, Capit Parakan, Kaliangkrik, dan Bogowongso. Dalam tulisan ini yang dibahas adalah pendakian Gunung Sumbing via Jalur Banaran, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Trek anak tangga alami dari Pos 0 sampai Pos 3 pendakian Gunung Sumbing via Banaran
Jalan kaki, jarak Base Camp Pendakian Gunung Sumbing via Banaran ke Pos 1 bisa ditempuh selama sekitar 2 jam perjalanan. Kalau mau menghemat tenaga, kamu bisa naik ojek sampai Pos 0 (1.438 mdpl) dengan ongkos Rp 20.000. Pos 0 adalah batas akhir kendaraan sekaligus semacam pintu masuk jalur pendakian.
Selepas Pos 0, kamu masih akan terus menempuh jalur menguras tenaga berupa anak tangga alami. Namun di tengah jalan kamu bisa mampir di Warung Kopi Ganeshari untuk beristirahat. Ada toilet dan musala juga di Ganeshari.

Trek menanjak dan menembus hutan akan kamu lewat seteleh Warung Kopi Ganeshari. Akhirnya kamu tiba di gapura kayu kedua. Di belakang gapura itu adalah jalur fenomenal yang biasa disebut warga Banaran sebagai Jalur Eskalator atau Jalur Mbah Subari.
Wujudnya adalah jalur tanah padat menanjak yang sudah dimodifikasi menjadi tangga. Bedanya dari tangga yang sebelumnya kamu lalui, Jalur Eskalator ini lebih menanjak sehingga kadang bikin kaget para pendaki. Jalur Eskalator bakal menemanimu sampai Pos 1 Seklenteng (1.887 mdpl).
Dalam perjalanan dari Pos 1 ke Pos 2 Siwel-iwel (2.141 mdpl) kamu masih akan melewati anak tangga yang lumayan menanjak selama sekitar 75 menit. Begitu juga dari Pos 2 ke Pos 3 Punthuk Barah (2.387 mdpl), kamu juga masih akan melewati anak tangga selama sekitar 60 menit.

Perjalanan dari Pos 3 ke Pos 4 Watu Ondho (2.732 mdpl) akan menguras tenaga, sebab jaraknya lebih jauh daripada jarak antarpos sebelumnya. Di musim kemarau jalur ini akan berdebu (jangan lupa membawa masker atau buff), sementara ketika musim hujan jalur akan jadi berlumpur sedalam mata kaki.
Watu Ondho yang cocok buat berkemah
Sekitar 60 menit berjalan dari Pos 3 ke Pos 4, kamu akan menyaksikan betapa gemilangnya Gunung Merbabu dan Merapi. Namun, sekitar 30 menit menjelang Pos 4 kamu harus melewati batu yang lumayan susah untuk dilewati. Tak perlu terburu-buru melalui rintangan itu, yang penting tenang dan berhati-hati.
Pos 4 Watu Ondho adalah areal berkemah favorit dalam pendakian Gunung Sumbing via Banaran. Soalnya sekitar 100 meter ke atas ada mata air tempat kamu bisa mengisi botol.

Untuk ke puncak, dari Watu Ondho kamu harus mendaki lagi sekitar 2 jam melewati banjaran, petilasan, dan kawah. Biasanya, saat bulan puasa petilasan-petilasan yang ada di Gunung Sumbing selalu ramai oleh warga lereng Gunung Sumbing.
Masyarakat lereng Gunung Sumbing memiliki tradisi turun-temurun Malam Selikuran (Malam ke-21) setiap bulan puasa. Pada malam itu mereka berziarah ke makam Ki Ageng Makukuhan, tokoh yang diyakini sebagai penyebar Islam di lereng Gunung Sumbing.
Nah, kalau kamu sudah tiba di kawah, hanya perlu waktu sekitar 30 menit lagi untuk tiba di Puncak Rajawali, salah satu dari tiga puncak Gunung Sumbing selain Puncak Buntu dan Puncak Sejati.
Tgl 22 pendakian gunung sumbing via banaran di bukak nggak kak?